Rabu 03 Aug 2016
Ujian di level Asia Tenggara dan Asia diselesaikan dengan manis oleh Maria Natalia Londa. Kini, gadis Bali itu ditantang untuk membuat lompatan tujuh meter di arena Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Maria secara konsisten menjadi ratu di nomor andalannya: lompat jauh. Tak diunggulkan, Maria berhasil membetot perhatian publik saat meraih emas di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Kala itu, dia mencatatkan lompatan sejauh 6,55 meter.
Ujian berikutnya ada pada skala lebih kecil. Maria ditugaskan menyumbangkan emas di SEA Games 2015 Singapura. Tugas itu diselesaikan dengan amat baik. Maria Londa membukukan lompatan hingga 6,70 meter dan memastikan emas di tangannya. Hasil itu sekaligus mengantarkan Maria lolos kualifikasi Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Kini Maria telah berada di Rio de Janeiro. Dia diminta untuk menyumbangkan medali, syukur-syukur bisa meraih emas.
Lawan-lawan Maria memang cukup tangguh. Peraih medali emas Olimpiade 2012 London, Brittney Reese, dan peraih perunggu Janay Deloach dipastikan bakal turun. Dua atlet lompat jauh asal Amerika Serikat itu mencatatkan lompatan yang lebih bagus dari Maria. Reese punya catatan 7,12 meter sedangkan Deloach sejauh 6,89 meter.
Ada sedikit angin segar pada persaingan kali ini. Pemilik medali perak Yelena Sukolova dari Rusia akan absen. Catatan terbaiknya 7,07 meter.
Berkaca lompatan bakal lawan-lawannya itu, Maria Londa hanya perlu melompat tujuh meter jauhnya agar bisa menggenggam minimal medali perak.
Di Rio nanti ada 36 atlet lompat jauh yang berasal dari 21 negara.
Hanya saja persiapan Maria Londa tak mulus-mulus amat. Atlet kelahiran Denpasar, 29 Oktober 1990 itu sempat diganggu cedera.
Maria sih tetap berlatih keras. Pelatihnya, I Ketut Pageh, yang harus pandai-pandai menatur latihan agar cedera Maria tak makin parah.
Sebelum terbang ke Brasil, Maria mengatakan sudah pulih 100 persen. Dia siap bertarung atas nama Merah Putih.
Akankah ada kejutan lagi dari Maria Londa? Menarik untuk menantikannya.
0 komentar:
Posting Komentar