Jumat, 26/08/2016
NewsBreaking21-Standar bahan bakar di Indonesia saat ini masih kalah dengan negara-negara lain di ASEAN terlebih di Eropa yang sudah mulai menggunakan standar bahan bakar Euro4. Salah satu produsen bus asal Eropa yaitu Mercedes-Benz mengaku bisa menyesuaikan kondisi tersebut.
Menurut Deputy Director Bus and Van Sales Operation Commercial Vehicle Mercedes Benz Indonesia, Adri Budiman, Indonesia baru bisa mensuplai bahan bakar berstandar Euro3.
"Sampai saat ini kami mengikuti perkembangan yang terjadi di Indonesia, contohnya kan sekarang ada aturan kendaraan yang dijual di Jakarta harus memenuhi standar Euro3 atau pakai bahan bakar gas untuk memenuhi program langit biru," ujarnya.
"Sedangkan Mercedes-Benz ada yang sudah Euro4, 5, bahkan 6. Tapi berhubung kualitas bahan bakar yang ada di Indonesia, baru bisa dipenuhi dengan Euro3 sementara ini, bukan berarti kita nggak bisa Euro lebih tinggi. Tapi bahan bakar yang paling bisa mumpuni untuk mensuplai mesin adalah Euro3," kata Adri, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Bus Mercedes-Benz saat ini masih menggunakan bahan bakar jenis solar dan tidak terganggu dengan standar bahan bakar yang berbeda antara di Indonesia dan Eropa.
"Bus kami masih mengonsumsi solar di luar Dex, jadi nggak masalah. Mesin kami masih sanggup untuk itu," tutur Adri.
Terkait garansi, Adri menambahkan garansi yang diberikan Mercedes-Benz tidak lantas menjadi hangus apabila bus yang dioperasikan perusahaan otobus menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai standar yang ditetapkan.
"Nggak, nggak ada pengaruh. Setiap saat ada perubahan kebijakan dari pemerintah kami selalu berkordinasi dengan pusat, ini loh di Indonesia bahan bakarnya seperti ini jadi bisa tolong dicek di lab Mercedes, apakah masih cocok dengan mesin kami yang di sini atau nggak. Jadi tidak ada masalah," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar