Kamis, 11 Agustus 2016

Kemenpora (Akhirnya) Lunasi Kekurangan Dana Olimpiade 2016

Kemenpora (Akhirnya) Lunasi Kekurangan Dana Olimpiade 2016
Kamis 11 Aug 2016




Sumber:http://www.detik.com/
NewsBreaking21-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya melunasi kekurangan dana akomodasi atlet Olimpiade Rio de Janeiro pada Kamis (11/8/2016). Pencairan dana sebesar Rp 10,5 miliar ini telat sepekan dari janji pemerintah yang sebelumnya dijanjikan yakni akhir Juli lalu.

"Yth Bpk Menpora, Alhamdulillah baru saja saya dapat laporan dari Asdep Olahraga Prestasi Deputi IV, bahwa dana kekurangan sebesar 30 persen yang dibutuhkan oleh Kontingen Indonesia di Olimpiade 2016 tadi pagi sudah masuk ke rekening KOI," begitu bunyi pesan singkat Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyoal pencairan dana akomodasi atlet kepada Menpora, yang juga tersebar dalam grup wartawan.

Sebagai gambaran, akomodasi atlet sejatinya membutuhkan dana sekurangnya Rp 45 miliar. Namun pemerintah hanya menyanggupi Rp 35 miliar untuk memenuhi segala kebutuhan atlet selama di Brasil. Itupun mekanisme pencairannya tidak bisa langsung diberikan sepenuhnya, pencairan dibagi menjadi dua termin. Termin pertama sebesar 70 atau Rp 24,5 miliar. Sedangkan sisanya akan diberikan setelah laporan pertanggungjawaban dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Chef de Mission rampung diselesaikan. Pemberian laporan pun tak serta merta langsung diterima karena harus diverifikasi oleh auditor Kemenpora agar dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini miris mengingat kebutuhan atlet baik untuk keberangkatan maupun selama berada di Rio de Janeiro, Brasil tidak bisa menunggu. Terlebih Olimpiade sudah dimulai dan kini berjalan hampir sepekan. Padahal sebelumnya Gatot mengatakan pemerintah tidak akan mempersulit pencairan dana yang menjadi kebutuhan atlet agar semuanya tenang dan tidak mengganggu konsentrasi atlet selama bertanding.

Menyadari hal itu, Wakil ketua Umum KOI, Muddai Madang, sempat mengatakan pihaknya telah memberikan laporan yang diminta Kemenpora, pada Selasa (19/7). Namun ternyata laporan itu dinilai belum lengkap hingga akhirnya berbuntut pada keterlambatan pencairan termin kedua.

"Tidak mungkin (dikirimkan sebelum keberangkatan atlet), karena laporan KOI belum lengkap saat itu. Setelah lengkap pun masih harus diverifikasi auditor kami supaya dapat dipertanggungjawabkan. Sejauh ini sudah masuk laporannya dari KOI, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Namun, di sisi lain ada urgensi juga yang harus dipertimbangkan," kata Gatot saat dikonfirmasi menyoal pencairan tersebut.

Terpisah, Sekretaris Jenderal KOI, Doddy Iswandi, membenarkan pihaknya telah menerima pencairan dari sisa dana akomodasi yang kurang. Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Chef de Mission Olimpiade Raja Sapta Oktohari untuk menentukan cara pendistribusiannya kepada atlet.

"Kami masih lihat kebutuhannya seperti apa, karena tidak semua uang itu akan dibawa ke Brasil. Nanti Bendahara kami (Anjas Rivai) akan meluncur ke Brasil, 15 Agustus mendatang untuk membawa uang itu," ungkap Doddy.

0 komentar:

Posting Komentar