Sabtu, 20 Agustus 2016

Ratusan Pesilat 'Tawuran' di Yogyakarta

Ratusan Pesilat 'Tawuran' di Yogyakarta
Sabtu 20 Aug 2016


Sumber:http://www.detik.com/
NewsBreaking21-Sekitar 300 pesilat dari 34 perguruan silat di Indonesia melakukan 'tawuran kreatif' di Yogyakarta, Sabtu (20/8/2016). Ini bukan tawuran betulan, namun masing-masing perguruan silat unjuk kebolehan dalam seni gerak silat secara bergantian.

Acara yang dikemas "Empat Jam Pencak Meneguhkan Istimewa" itu digelar di pelataran Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di kawasan titik nol kilometer Kota Yogyakarta. Ratusan pesilat itu di antaranya dari berbagai perguruan silat di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan dan lain-lain.

Beberapa peguruan silat itu diantaranya Tapak Suci, Perpi Harimurti, Bhineka Tunggal Sakti Mataram, IKS Kera Sakti Jawa Timur, SH Terate, Perisai Diri, Gerak Gulung Pajajaran, Jawa Barat dan lain-lain. Beberapa seni bela diri dari luar Indonesia seperti Indonesia Nunchaku Club, Ninjitsu dan Aikido juga diberi kesempatan untuk tampil dalam acara yang digagas Tangtungan Project, Paseduluran Angkringan Silat dan Dinas Kebudayaan DIY itu.
Saat acara dimulai, satu persatu wakil perguruan silat memperagakan berbagai jurus silat andalan, mulai dari tangan konsong hingga menggunakan senjata tajam seperti pedang, belati, ruyung dan lain-lain. Setiap perguruan hanya boleh tampil maksimal selama lebih kurang 5 menit. Namun semua penampilan mengundang decak takjub ribuan penonton yang memenuhi pelataran monuman. Penonton pun tak henti-hentinya memberikan aplaus tepuk tangan setiap penampilan.

"Tawuran kreatif ini sebagai ajang silaturahmi dan berkumpulnya para pesilat dari seluruh pelosok tanah air. Tujuannya untuk menjalin tali persaudaraan antar perguruan," ungkap pesilat Suryadi yang juga salah satu wakil Koordinator Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta kepada wartawan di sela-sela acara.

Menurut dia acara tersebut masing-masing perguruan bisa saling mempertunjukkan kekayaan keilmuan genre pencak silat dalam bentuk silat sebagai seni dan budaya. Sebab silat itu seni bela diri asli Indonesia. Hampir di seluruh nusantara ada berbagai ragam pencak silat.

"Silat sebagai bagian seni budaya, kita ingin meneguhkan kebudayaan lokal, namun tidak harus berarti alergi terhadap kebudayaan impor. Selain itu pesilat juga ingin menyumbangkan gagasan kreatif untuk meneguhkan keistimewaan Yogya," kata Suryadi.
Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono menambahkan silat sebagai salah satu budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan. Silat tidak hanya menjadi bagian olahraga prestasi namun juga bisa sebagai bagian seni budaya Indonesia.

Saking meriahnya acara yang dikemas sejak sore hingga malam hari ini, para peserta dan penonton berbaur menjadi satu sambil menikmati suguhan menu angkringan.

0 komentar:

Posting Komentar