Kualitas Tembakau Indonesia Masih Kurang Optimal
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HM Sampoerna) menyatakan kualitas tembakau di Indonesia masih kurang optimal.
Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communications Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan, hal itu dilihat masih tumpah tindihnya pertanian tembakau dengan pertanian tanaman lainnya.
"Kadang kita lihat pertanian tembakau, kiri-kanannya itu ada tanaman cabe, sawi, dan tanaman lain. Tentunya kan itu kurangi nutrisi pupuk ke tembakau, jadi kualitas yang didapat kurang optimal," ujarnya usai meninjau pertanian di Desa Sukowono, Jember, Sabtu (30/7/2016).
Kemudian, menurut dia, para petani tembakau juga masih memakai pembasmi hama kimia atau pestisida yang terlalu berlebihan. Sehingga, menyebabkan kualitas dari tembakau kurang optimal.
"Kalau pestisidanya terlalu banyak tembakau itu tidak baik untuk dikonsumsi," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, HM Sampoerna memberikan informasi dan bimbingan mengenai tata cara praktek pertanian tembakau yang baik kepada petani.
Dalam bimbingan tersebut Sampoerna juga mengimbau petani tembakau agar menggunakan pestisida sesuai kadar yang telah dianjurkan.
Elvira menuturkan Sampoerna juga memberikan benih kepada petani tembakau. Itu dilakukan agar petani bisa menghasilkan tembakau dengan mutu berkualitas.
Dia juga berharap Kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pertanian bisa memberikan solusi kepada petani agar bisa tingkatkan kualitas tembakau yang berkualitas. "Harusnya Kementerian terkait yang banyak upaya juga" pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar